Senin, 12 Oktober 2015

REVOLUSI PEMIKIRAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Bismillahirrohmanirrohim......

Secara georafis Kota Padangsidimpuan berada pada koordinat 010 28',19" - 010 18', 07" Lintang Utara (LU) dan 990 18' 53" - 990 20'' 35" Bujur Timur (BT) dengan luas area 14.685,680 hektare. Luas daerah itu secara administratif dibagai ke dalam enam kecamatan terdiri dari 42 desa dan 37 kelurahan dan terletak di Provinsi Sumatera Utara.


Kota Padangsidimpuan ditinjau dari segi geografis memiliki potensi untuk dijadikan sebagai kota khas dalam pengembangan bisnis dalam sektor riil. Berdasarkan Badan Pusat Statistika jumlah penduduk kota padangsidimpuan pada tahun 2013 berjumlah 204 615 jiwa, tentunya pada tahun 2015 pasti terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk. Dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan seharusnya akan semakin kompetitif dalam melakukan revolusi untuk mencapai Kesejahteraan.


Kota dengan julukan Kota salak tersebut dengan presentase angka kemiskinan cukup memprihatinkan. Berdasarkan data (BPS) Badan Pusat Statistika setempat presentasi angka kemiskinan 9,50 % dari total penduduk pada tahun 2013. Artinya, angka kemiskinan di Kota Padangsidimpuan mencapai 19 438, 425. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kemiskinan tergolong moderat dan rata-rata setiap bulan penghasilan warga dibawah Rp 250 ribu ( 8000/hari),


Salah satu pengaruh moderatnya angka kemiskinan di Kota Padangsidimpuan adalah kurangnya keahlian (skill full) sumber daya manusia dan tidak adanya peluang pekerjaan. Data membuktikan, pengangguraan lulusan SMA/SMK sebanyak 5120 jiwa, lulusan SMP 1928 jiwa. Kemudian diploma I, II. dan III sera sarjana (S-1) sebanyak 1042 jiwa, sementara pengangguran dari lulusan SD 614 orang dan tak bersekolah 176 jiwa.


Berdasarkan fakta diatas sudah saatnya Sumber Daya Manusia (Human Resources) di Kota Padangsidimpuan harus melakukan revolusi pemikiran dan mengubah paradigma untuk tidak harus menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), Keadaan lulusan Perguruan Tinggi di Kota Padangsidimpuan berlomba-lomba untuk bekerja sebagai PNS walaupun dibebankan membayar insentif sebanyak 250-300 juta. Hal ni yang mengakibatkan Sumber Daya Manusia mengalami krisis mental, krisis akhlak dan krisis intelektual.


Revolusi Pemikiran yang harus dilakukan adalah mengupayakan dan meningkatkan kapabilitas sebagai Sumber Daya Manusia, karena ini adalah modal utama dalam mencapai perubahan-perubahan yang bersifat membangun. Kedua, Mengubah paradigma yang tadinya berlomba-lomba untuk menjadi pegawai, sekarang berlomba-lomba untuk menjadi pengusaha yang menyerap tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Karena berdasarkan data Kota Padangsidimpuan hanya ada 4 perusahaan industri besar dan menengah yang bersaing di Kota Padangsidimpuan. Artinya, potensi bisnis besar dan menengah di Kota Salak tersebut cukup Menjanjikan. Ketika terjadi transformasi Sumber Daya khususnya untuk mahasiswa memikirkan untuk menjadi pebisnis di Kota Padangsidimpuan maka tingkat pengangguran dan kemiskinan perlahan-lahan akan menurun.


Selain dari itu, yang perlu di revolusi adalah akhlak, karena banyak pengusaha yang krisis akhlak dan berakhir pada kebangkrutan. Relevansi antara akhlak dengan pebisnis adalah melakukan produksi, dan distribusi dengan menggunakan nilai-nilai akhlak. Contoh, ketika memilih usaha ataupun bisnis harus mempertimbangkan keramahan terhadap lingkunagan (friendly environmental) dan tidak merusak lingkungan (damage envirinmental) dan kemudian dalam hal marketing harus jujur. Sebahagian besar sukses atau tidak usaha tersebut disebabkan management yang baik termasuk menerapkan nilai-nilai akhlak ke dalam usaha yang dikembangkan.



Dari pemaparan diatas penulis akan menyimpulkan:
1. Sumber Daya Manusia harus mengupayakan belajar dengan tujuan meningkatkan kapabilitas dan terus melakukan revolusi-revolusi pemikiran seiring perkembangan zaman
2. Mengubah paradigma untuk tidak menjadi tenaga kerja menjadi pemberi kerja, karena 2% dari jumlah penduduk saja pengusaha di dalam Kota Padangsidimpuan  akan mendongkrak kemiskinan.
3. Menjadikan nilai-nilai Alquran dan Hadits sebagai rujukan untuk menjadi Padangsidimpuan yang sejahteta dari Kemiskinan dan pengangguran.

BISMILLAH JAYALAH  KOTA KELAHIRAN KU....





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar